kenapa pantai selalu tabah menerima ombak? sedang buihnya tak menawarkan apa pun kecuali hanya kikisan perlahan berulang-ulang dengan alunan segala sampah termuntahkan. kenapa ombak tidak pernah mengeluh kemana pun angin membawa, jauh ke tengah lautan dalam dan dingin tanpa ampun hingga menyeretnya menuju hamparan pasir luas nan panas hanya untuk sekadar menjadi buih lalu hilang sirnanya. kenapa angin juga tidak pernah mengadu tentang seberapa bentang jarak telah terentang dan panjang waktu yang selalu berlalu, menghiasinya dengan aroma canda sejuk pergunungan ditimpali oleh sewenang-wenangnya manusia menitipkan pesan rindu yang baginya terlalu sendu.
kenapa camar yang terbang ke selatan seringkali
membawa berita kehilangan tanpa pernah
mengingatkan segala hal yang
harus lekas dilupakan
kenapa dalam kita
hanya ada
aku
***
1 comment:
redha....
Post a Comment